Tendon
Pratekan Istilah “tendon” digunakan
untuk menguraikan sebuah kabel tunggal, untaian,kelompok
kabel atau batang (lihat Gbr. 2.2.). Tipe perkuatan pratekan yang paling seringdigunakan adalah untaian-tujuh-kabel
atau strand 7-kabel (seven-wire strand).
Karena strand7-kabel dibuat di USA maka standar diameter nominal di seluruh
dunia menggunakan satuaninci, dengan
38 inci (9.53 mm),12 inci (12.70 mm), dan 0.6 inci (15.24 mm) merupakan diamater-diamater yang paling sering
digunakan. Untaian – untaian kabel
ini digunakan baikuntuk konstruksi pretension maupun post-tension. Kekuatan tarik ultimit dari
untaian-untaiankabel ini bervariasi mulai dari 250 sampai 270 ksi (1720 –
1860Mpa).Batang ( bar), Kawat (wire) , Kawat untai (strands).
Batang prategang terdeformasi adalah suatu tipe khusus perkuatan yang
berguna dalam beberapa tipe konstruksi post-tension. Diameter nominal
bervariasi dari 38inci (15 mm)sampai 138inci (36 mm) dan tegangan tarik ultimit
sekitar 150 ksi (1030 Mpa). Kawat tunggal adalah bentuk pertama perkuatan
prategang yang berhasil dan yang tetap digunakan hingga sekarang untuk
penerapan khusus seperti penghubung rel kereta.Diameter nominal 0.196 inci (5
mm) atau 0.276 inci (7 mm) dan tegangan tarik ultimit berkisar 235 sampai 250 ksi
(1620 - 1720 Mpa).
·
Sistem Pratekan Pretensioning (Sistem Penegangan-Awal)
Sub-bab ini meliputi topik sbb,
1.
Tahap-tahap Pretensioning (Penegangan/Penarikan-Awal)
2.
Keuntungan dan Kerugian Sistem Pretensioning
3.
Perangkat Sistem Pretensioning
4.
Fabrikasi Bantalan Rel Sistem Pretensioning
·
Tahap-tahap Pretensioning (Penegangan-Awal)
Dalam sistem pretensioning, tendon baja kekuatan
tinggi ditarik diantara dua
ujung abutmen (juga disebut bulkhead ) sebelum
pengecoran beton. Abutmen-abutmen dikekang pada ujung-ujung landasan
prategang.Pada saat beton mencapai kekuatan yang diinginkan untuk penegangan,
tendon-tendon diputus dari abutmen-abutmennya. Gaya pratekan ditransfer ke beton
dari tendon,berdasarkan ikatan/rekatan diantara beton dan tendon. Selama
transfer prategang, elemen mengalami perpendekkan elastik. Apabila tendon
diaplikasikan secara eksentris, elemen sangat munngkin mengalami lenturan dan
defleksi .
Tahap - tahap yang berbeda dari pelaksanaan
pretensioning diringkaskan sbb.:
1. Pengangkuran tendon pada ujung-ujung abutmen
2. Penempatan jack-ack (dongkrak)
3. Aplikasi tarikan pada tendon
4. Pencetakan beton
5. Memutus tendon
Selama pemutusan tendon-tendon, prategang ditransfer pada beton melalui
perpendekkan elastik dan pelengkungan elemen. Tahap-tahap tersebut ditunjukkan
secara skematik dalam Gambar. 2.3. Panjang penegangan dan alas acuan bervariasi
dari sekitar 80 feet (25 m) sampai 650 feet (200 m), bergantung pada produk
yang diperlukan. Untaian kabel yang ditegangkan secara individu biasanya
dilepaskan dengan api-pemotong atau sawing. Urutan pemotongan harus sedemikian
rupa agar tegangan-tegangan tetap sesimetris mungkin. Pemotongan harus dilakukan
secara bertahap dan sedekat mungkin dengan elemen untuk meminimalkan jumlah
energi yang ditransfer secara dinamik melalui tegangan ikat pada pelepasan.
Labels:
teknik