Lalat
bibit dengan ciri-ciri, warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan
bergaris, warna perut coklat kekuningan. Panjang lalat antara 3 sampai 3,5 mm.
Lalat bibit cepat berkembangbiak dengan pada kelembaban tinggi, oleh karena itu
di musim hujan lalat ini merupakan hama utama jagung. Siklus hidupnya berkisar
15–25 hari. Seekor lalat bibit betina mampu bertelur 20–25 butir dengan warna
telur putih mutiara. Gejala yang dialami tanaman jagung adalah ada bekas
gigitan pada daun, pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung mati. Pada
mulanya daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami
pembusukan akhirnya tanaman menjadi layu. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil
atau mati. Untuk mengatasi kerusakan tanaman pada lahan yang sering terserang
lalat bibit, usaha pencegahan perlu dilakukan sebagai tindakan preventif.
Apabila pada pengamatan dijumpai lalat bibit dan ada serangan maka tindakan
pengendalian hendaknya dilakukan dengan baik.
Untuk
pengendaliannya menggunakan varietas tahan dan seeds
treatment melalui
tanah pada waktu tanam atau diberikan pada kuncup daun pada umur tanaman satu
minggu dengan dosis 0.24 kg b.a/ha. Sebaiknya dilakukan penanaman serentak dan
penerapan pergiliran tanaman serta tanaman yang terserang segera dicabut
dan dimusnahkan. Perlu sanitasi kebun diperhatikan.
Labels:
Biologi